Relatifitas. Sebuah kata yang abstrak, artinya pun relatif. Setiap sesuatu yang ada di dunia ini, tidak bisa lepas dari kerelatifitasan. Sesuatu yang tidak relatif adalah relatif terhadap kerelatifitasan.
Sebuah contoh di sini adalah definisi sampah. Beberapa orang mendefinisikan sampah sebagai barang atau sesuatu yang tidak dapat dimanfaatkan kembali. Namun, beberapa di antaranya yaitu para jurnalistisk tidak jarang menuliskan “memanfaatkan sampah”. Kedua definisi sampah tersebut bertentangan, dan tidak ada yang benar serta kesahalan pun menjadi relatif.
Ada juga yang mengatakan bahwa sampah adalah “sesuatu yang ada di tempat sampah”. Dengan demikian, pernyataan “buanglah sampah pada tempatnya” juga tidak akan eksis. Sehingga kedua definisi tentang sampah adalah bertentangan. Ini menunjukkan bahwa sampah itu relatif terhadap apa, siapa, dimana, keadaan apa, dan lainnya.
Yang kedua, cobalah definisikan “mobil”. Ada yang berpendapat bahwa mobil adalah kendaraan beroda 4. Apakah gerobak termasuk mobil? Lalu ada yang mengemukakan bahwa mobil adalah kendaraan bermotor yang beroda 4. Sekarang jika saya punya motor vespa dengan boncengan sebelah yang beroda 2, apakah itu juga termasuk mobil?
Lalu, cobalah definisikan “atas”, “gunting”, “hidup”, dan semua kata di dunia ini.
Sesuatu akan didefinisikan tidak selalu sama pada setiap insan. Dan ini, tidak bisa kita salahkan keminoritasan pendapat, namun, keminoritasan juga harus memahami bahwa mereka lebih sedikit.
Ujian Nasional
Pada dasarnya, pendidikan ditujukan untuk membentuk bangsa yang berkualitas, yang memiliki iman dan taqwa pada Tuhan, yang mampu menjadi orang yang bermanfaat di dunia ini. Oleh karenanya pendidikan di Indonesia mengedepankan pemberian ilmu pengetahuan dan pendidikan agama. Namun demikian, permasalahan yang kemudian dialami pemerintah adalah menentukan standar untuk pendidikan tersebut dan menentukan indikasi keberhasilan sebuah pendidikan.
Dewasa ini, pemerintah mengerluarkan kebijakan dengan mengadakan Ujian Nasional. Sungguh menimbulkan pro-kontra yang sangat besar saat kebijakan tersebut dibuat, apalagi pada saat pemerintah memutuskan untuk menaikkan nilai standar minimal kelulusan setiap tahun.
Di akhir tahun 2009 ini, terdengar isu bahwa Ujian Nasional akan dihapuskan. Kabar ini muncul setelah putusan MA turun, namun belum pula ditanggapi oleh departemen pendidikan.
Ujian Nasional sebenarnya disasarkan pada tumbuhnya motivasi internal sekolah-sekolah atau institusi-institusi dan setiap individu agar selalu berjuang keras di dalam dunia pendidikan. Ujian Nasional ini juga sebagai bahan koreksi pemerintah tentang pendidikan Indonesia. Dengan Ujian Nasional, dapat diketahui mana siswa yang mampu menunjukkan keseriusannya dalam bela negara yang ditunjukkan dengan prestasi di pendidikannya.
Namun dalam fakta dan pelaksanaannya, Ujian Nasional dinilai hanya menambah tingkat kecurangan, dan seolah-olah menjadi ajang curang-curangan. Semakin curang institusi, akan didapat hasil yang semakin bagus. Selain itu, Ujian Nasional yang dilaksanakan pemerintah tidak seefektif mungkin menjangkau seluruh siswa, karena kebutuhan dan keadaan setiap siswa selalu berbeda di setiap waktu. Hal-hal yang dikarenakan belum siapnya bangsa Indonesia mandiri dan keadaan lain itu membuat pandangan masyarakat bahwa Ujian Nasional sebaiknya dihapuskan.
Bagaimana dengan Anda? Semoga pemerintah dapat mengambil kebijakan sebaik-baiknya.
Garing Garing dan Garing
Sebut nama Wismaya yang termasuk salah satu elephyte angkatan XVIII, yang telah mendapat julukan makhluk tergaring di angkatan. Dan sebut pula nama Riyanda Anggara Putra yang juga merupakan wakil makhluk garing tang ada di angkatannya.
Hmm,...
Mungkin atas dasar itulah Tim Fisika angkatan XVIII mendapat julukan TIM GARING. Sampai sampai jika ada orang yang garing jua, dikatakanlah kepadanya, "Kamu tim fisika bukan?".
Lalu karena julukan itu, semua makhluk yang ada di tim fisika pun menjadi mahluk yang garing jua. Sebut saja nama Anindita Putri yang merupakan cewek manis dan tampak bukan tipe manusia garing. Namun, suatu ketika dia mengatakan, "eh, Wismaya itu pelit ya! Bayangin coba, masa gigi aja dipagerin!".
Setelah hari itu, Anindita pun menjadi tim fisika yang sungguh menjiwai julukan garing itu.
Semoga kegaringan tim fisika XVIII tidak meneruskan budaya yang buruk buat tim fisika selanjutnya.
Prasetya Alumni Angkatan XVI
Kalo denger kata PA,, berarti ada yang keluar dari SMA yang tercinta ini... yuP!! Tgl 21 Juni kmaren angkatan 16 udah resmi jadi alumni,, which also means anggota elephyte berkurang lagi....
Huhuhu,, sedih emang,, tp gpp... Langkah abang2 n kakak2 km keluar dr TN menandakan munculnya bakal pemimpin baru buat Indonesia ini.... Poko'nya km dari elephyte bakal selalu doain abang2 km angkatan XVI... Smangat trus yah....
Inilah daftar 10 orang elephyte Angkatan XVI:
1. Tyas Kokasih
2. Malindo Wardana
3. Iandre Bumbunan Torang
4. Ricko Caesar Putra
5. Dhimas Sentanu Murti
6. Heber Mey Fredryk Panjaitan
7. Ando Todoan Denhart Simanjuntak
8. Catur Nugroho
9. Lingga Sri Muninggar
10. Ustica Haedy Riastuti
Goodbye Spektra, we'll pray for U all!!
New Comer
Fuih .... tambah berat ni saingan di tim fisika,,,, By the way, wismaya alay, sory yang barusan cuma bercanda. Kini datang seorang elephyte yang nyasar dari dunianya dulu.
"Aku pingin terjun di dunia fisika setelah sukses dalam berhitung(1+1=2,1+3=13,..dll), alias aku pernah ngalahin seniornya dalam ajang osn 2007 kemarin, medali emas yang aku kalungi di leherku adalah modal hebat(cieee...) untuk bersaing dengan elephyte yang lama. Siapakah aku???"
Aku adalah
Tet...te..re..te...tet...
Aku adalah fajar,he...he..he..
maksudnya New comer-nya adalah _ _ _ _Syntac ERROR emang kalkulator...,oke-oke kali ini serius...
"Danang Setia Budi" (maaf bila ada kesamaan tokoh dll, e maksudnya kesalahan nama tokoh)
Kita berharap dengan masuknya elephyte baru (jadinya elephyte XVIII ada 11), tim fisika akan semakin eksis dan selalu menggondol juara dalam ajang apapun (tapi bukan ajang makan krupuk). Amien.
Teman-teman jangan kecewain abang-abang ayo kita bangkit dan bersatu mewujudkan cita-cita kita....
MAJU TERUS ELEPHYTE...................................................
Today, there have been 2 visitors (4 hits) on this page!
(C) ELEPHYTE 2011
Tentang Kami
Electromen and Physics Team (ElePhyTe) adalah tim fisika yang bergerak di bawah seksi 3B OSIS SMA Taruna Nusantara. Elephyte, hampir setiap tahunnya menyumbangkan salah satu anggotanya sebagai anggota TOFI (Tim Olimpiade Fisika Indonesia).
Anggota Elephyte Saat Ini
M. Fatah Yasin
Saiful Arifin W. W.
Bimoseno P. P.
M. Fajar K.
Wismaya Adi P.
Aditya Mulya P.
Yoga Dwi U.
Riyanda Anggara P.
Danang Setyabudi
Anindita Putri H.
Umi Jariyah
Guntur Sulistyo
M.Sudjatmiko
Teguh Imam
Wahyudi
Agista Ryan
Beny Kurniawan
Yogi Agnia
Sofia Zachra
Agitha Swandaru
Laurensius Christian
M. Alfis Budi
Ganjar Sulaksmono
R. M. Salam
Ade Prachodayat
Kharis Rahadyan
Seftiandar Mega
Silva Eliana
Sabda Alam Maulana
Prasetya Adi Nugraha
Sabillal Shaleh
Efrata Wijaya Tamboto
Galih F. Fitono
Irnanda Mas Putri
Eka Indri Widarti
Dinda Ayu Naria
Anggota Elephyte yang Menjadi Anggota TOFI
Adianto WIbisono (94)
Rudy Raymond Harry Putra (95)
Bahar Riand Passa (00)
Bremana Adhi (00)
Kresna Chandra Widadi (01)
Rezy Pradipta (01)
Rangga Perdana Budoyo (02,03)
Ario Prabowo (05)
Indra Purnama (07)
Tyas Kokasih (08)
Anggota Elephyte yang Menjadi Semifinalis TOFI
A.P. Heru Nugroho (98,99)
Bahar Riano P. (99)
Samson Tua H. Silalahi (99)
Dodik Armansyah (02)
Idho Ferditya Rakhman (02.03)
Tri Mardiyono (02,03)
Reza Ditya Bramahendra (03)
Tyaswiyasa Satrian Aryuda (03)
I Wayan Tresna Perdana (04)
Reza Ditya Bramahendra (04)
Ruwadi (04)
Cipta Wira Utama (05)
Yosua Erwin S. (05)
Krida Budhi Handaya (06)
Suryo Adhi Hutomo (06)
Indra Purnama (06)
Narendra Utama (07)
Srijoko (07)
Tyas Kokasih (07)
Mahdi Mahendra (09)
Stefan Cahyono (09)